Exhibition Header
PEMBUKAAN PAMERAN
26 Juli 2019
Taman Budaya Yogjakarta
Indonesia
Sukari Exhibition Title Picture
Pameran Anumerta Memperingati Tokoh Seni Rupa Indonesia
Pembukaan Pameran Tunggal I Nyoman Sukari yang menampilkan karyanya secara utuh.
I Nyoman Sukari mengikuti 118 pameran sebagian besar adalah pameran bersama, sementara Sukari hanya pernah melakukan pameran satu pameran tunggal selama hidupnya sehingga pecinta Seni Rupa tidak pernah melihat karya Sukari secara lengkap.
Pameran karya seni rupa bertajuk Trajectory : Posthumous Solo Exhibition of I Nyoman Sukari resmi dibuka di Taman Budaya Yogyakarta pada Juma’t, 26 April 2019. Ratusan penggiat seni dan masyarakat Jogjakarta berbaur bersama menghadiri acara pembukaan pameran yang dimulai tepat pada pukul 19.30 WIB.
Sukari Exhibtion Picture #2
Para Penginisiasi Pameran Berfoto Suasana Pembukaan Pameran
Pameran yang diadakan untuk mengenang dan menghadirkan kembali spirit berkesenian I Nyoman Sukari kepada publik ini juga dihadiri oleh teman-teman perupa dan orang-orang terdekat yang pernah menjadi bagian dalam hidup Nyoman Sukari.
Sukari Painting #6
Simbolis pemberian bingkisan oleh anak-anak (alm) Sukari
Sukari Exhibtion Picture #1
Profesor Bandem memberi tarian persembahan
Pembukaan pameran diawali dengan performance dari anak almarhum Nyoman Sukari, I Wayan Pande Narawara yang tampil bersama grup Santika Etnik. Santika Etnik membawakan 2 lagu berjudul “Hope” dan “Cak” yang didekasikan untuk almarhum ayahnya. Dilanjutkan dengan performance dari Asik Percussion dan tidak ketinggalan, istri almarhum Nyoman Sukari, ibu Nyoman Arianingsih juga membawakan sebuah kidung berjudul 'Bramara Ngisep Sari'.
Sukari Painting #6
Ibu Nyoman Aryaningsih I Wayan Pande Narawara perform bersama Santika Etnik menembangkan Kidung “Bramara Ngisep Sari”
Semasa hidupnya Sukari pernah meminta agar karya-karya Sketch, cat air dan acrylic on paper dipamerkan oleh istrinya. Bekerja sama dengan Sarasvati Art Management, ibu Nyoman Aryaningsih dapat mewujudkan wejangan dari Sukari tersebut. Pameran ini menampilkan total 50 lukisan, 13 drawings on canvas, 29 watercolors & acrylics on paper, 35 sketsa dan 11 mixed media on cartoon.
Sukari Painting #6
Koleksi lukisan sketches on paper karya Nyoman Sukari yang dipamerkan
Selanjutnya pembukaan pameran diisi oleh sambutan yang diberikan oleh Dr. Oei Hong Djien, selaku owner of OHD Museum, Bpk. Lin Che Wei, founder of Sarasvati Art Management, Ibu Nyoman Arianingsih, istri (alm) Nyoman Sukari, Bpk Suwarno dan Bpk I Gede Arya Sucitra selaku kurator, Agus Putu Suyadnya selaku ketua Sanggar Dewata Indonesia dan Prof. Dr. I Made Bandem, mantan rektor ISI Jogjakarta periode 1997-2006.
Ada hal menarik yang disampaikan oleh pidato Prof. Bandem dalam acara pembukaan pameran Nyoman Sukari kali ini, dimana beliau membahas upacara adat Ngusaba Gedebong yang datang setiap tahun sekali. Yang unik dalam upacara ini adalah, panggungan aturan atau persembahan upacara yang terbuat dari tiang batang gedebong pisang ditanam terbalik. Makna pohon pisang yang digunakan adalah penggambaran filosofi kehidupan, beranak banyak, tapi berbuah hanya sekali. Sama seperti kehidupan manusia, yang hanya sekali dan diharapkan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Pameran Trajectory : Posthumous Solo Exhibition of I Nyoman Sukari diadakan bersamaan dengan Jogja Art Week dan akan berakhir pada tanggal 12 Agustus 2019, buka setiap hari dari pukul 10.00 - 21.00 WIB.
Writer: Oka Ray Pama, Sarasvati
Pameran
Pameran Trajectory ini adalah sebuah pameran anumerta yang pertama untuk merayakan kejeniusan Sukari. Mari saksikan bersama.
Tanggal
Juli 26, 2019 - Agustus 12, 2019
Waktu
10:00am - 9:00pm
Alamat
Jl. Sriwedani No.1, Yogyakarta 55122

Diadakan oleh:
Saravati Art Management
Didukung oleh:
OHD
Taman Budaya
Sanggar Dewata
© 2019 Sarasvati Art Management